Meike Blog

Blog ini sebagai tempat aku menyimpan catatan perjalananku,curahan hatiku, tempat aku mengekspresikan diriku, tempat aku bercerita, entah dengan kata-kata atau dengan DIAM sekalipun...

Jumat, 17 Oktober 2008

Suatu hari di Pulau Sabang Aceh...


Foto-foto di Sabang


Awalny tidak pernah terpikir bakal menginjakkan kaki di Kota Sabang Nanggroe Aceh Darussalam. Bermimpipun saya tidak berani walau kadang sering menyanyikan lagu dari Sabang sampai Merauke, tapi untuk sampai ke kota itu hmmm.... nggak berani. Apalagi tepat tanggal 26 Desember 2004 Banda Aceh diterjang Tsunami, ribuan orang meninggal, kehilangan tempat tinggal bahkan tidak sedikit kehilangan sanak keluarga yang dicintai.
Pada akhir Agustus 2005 saya mendapat telpon dari Pak Herdiyana disuruh berangkat ke Aceh membantu pendistribusian teksbook untuk anak-anak korban tsunami dan kampanye kembali ke sekolah. Tanpa pikir panjang saya langsung meng-iyakan walau belum dapat izin dari Kepala Sekolah. Sejuta cerita tentang bagaimana aceh saya kubur dalam-dalam, yang ada hanya bagaimana saya bisa menginjakkan kaki di kota serambi mekah itu.Walau saya cuma seorang guru honor tapi saya ingin membuat cerita dalam perjalanan hidup saya siapapun kita, bagaimanapun keadaan kita. Kita harus tetap bisa eksis dan menorehkan cerita indah selama hidup didunia.
Tanpa ada rasa rendah diri saya berangkat bersama tim yang jumlahnya 5 orang. yaitu Munawar (NTB) Cak Syukur (Lamongan) Arifin Kude (Ternate), Dodo Supriyadi (Ciamis) dan saya Meike (Bengkulu) Paling cantik deh waktu itu.
Berbekal tiket dari Unicef kamipun berangkat ke Aceh. Setelah beristirahat semalaman keesokan paginya kami di jemput petugas dari Unicef. Sebelum menuju kantor Unicef kami diajak dulu jalan-jalan ke ule-le melihat karya seni dari Tsunami. Dikantor Unicef kami disambut oleh Pak Asraff. Pak Asraf membagi tugas dan wilayah. Karena saya satu-satunya perempuan saya ditempati diwilayah yang agak dekat dari Banda Aceh yaitu Kota Banda Aceh.Kab Aceh Besar, Kab Pidie, Kab Bireun dan Kota Sabang.Setelah pembagian tugas mulailah kami menjalankan tugas masing-masing. Dalam waktu 20 hari kami harus mampu menyelesaikan tugas yaitu membantu pendistribusian teksbook bantuan dari Unicef untuk siswa SD yang terkena tsunami.
Setelah menyelesaikan pendistribusian di tiga kabupaten, Aceh Besar, Pidie dan Bireun saya kembali ke Kota Banda Aceh. Rencana mau mencuci pakaian karena stok pakaian saya sudah habis, beristirahat sehari dan besok baru berangkat ke Sabang. Tepat jam 12 siang saya ditelpon pak Asraf dari Unicef agar sesegeranya berangkat ke Sabang, karena buku2 belum didistribusikan.Awalnya saya ragu mau berangkat karena hari itu hujan angin yang melanda kota banda aceh tapi karena dituntut profesional saya mengiyakan sambil mencari informasi kapal terakhir ke sabang. Sewaktu saya mendapat informasi bahwa ada kapal jam 3 sore saya langsung bergegas ke pelabuhan uleuleu. Berbekal baju seadanya dan poster-poster serta kelengkapan administrasi yang lain saya berangkat ke Sabang. Dalam perjalanan ke pelabuhan tak henti-henti saya mengontak orang Diknas Kota Sabang, karena tidak nyambung-nyambung akhirnya saya memutuskan untuk mengontak pak Warsito tim EMIS untuk kota Sabang. Alhamdulillah nyambung, bersyukur sekali pak warsito mau menunggu saya di pelabuhan Balohan.
Jam setengah lima sore kaki saya menginjak Kota Sabang. Rasa haru biru menyelimuti hati saya sewaktu melihat keindahan Pulau Sabang. Walau gerimis saya tidak terlalu menggubriskannya. Sambil tetap tak henti-hentinya saya bersyukur serasa mimpi bisa sampai ke kilometer nol RI ini.Jika dipikir-pikir rasanya tidak masuk akal tetapi memang rejeki itu tidak ada pintunya. Setelah beristirahat sejenak di kontrakan pak warsito saya dijemput oleh keluarga yang ada di Sabang. Karena suaminya TNI AU yang ditugaskan di Kota Sabang akhirnya saya menginap di Komplek Angkatan Udara Kota Sabang di Pantai Kasih. Karena tinggal di pinggir pantai kasih selama 1 minggu saya bisa menikmati keindahan Pantai kasih di pagi dan sore hari.
Kota Sabang benar-benar memberi kesan tersendiri bagi saya.hmm... semoga suatu saat bisa lagi kesana

Tidak ada komentar: